Sejarah Mapala Santigi

Mapala Santigi berdiri pada tanggal 6 April 1990, oleh sekelompok mahasiswa yang gemar bertualang di alam bebas dan conceran dengan persoalan-persoalan/ isu lingkungan hidup. mereka menggunakan alam bebas (Gunung, Hutan, sungai, Laut, dan sebagainya) sebagai media untuk mengekspresikan keciantaan dan hobinya terhadap alam bebas. Nama SANTIGI diambil dari nama sebuah gunung dan tanjung yang ada di tanah kaili, palu. SANTIGI adalah singkatan dari semboyan yang digunakan dalam kegiatan organisasi, "SANTAI TEGAR, & GIGIH. - SANTAI : Bahwa dalam aktivitasnya tidak nampak kekakuan sehingga nampak hidup. - TEGAR : Bahwa ada kemauan hati yang kuat dan berpendirian tegar serta tidak mudah terpengaruh oleh situasi. - GIGIH : Bahwa segala aktivitas harus dilaksanakan dengan gigih, sehingga memperoleh kebaikan dan hasil yang diinginkan. SANTIGI juga merupakan singkatan dari beerapa ungkapan yang bisa digunakan dalam melaksanakan kegiatan organisasi. - S : Sadari suasana dan lingkungan di sekitar kita. - A : Antisipasi suatu sikap yang sangat diperlukan. - N : Nalar yang tinggi adalah keutamaan. - T : Tuntutan dan pengetahuan, mengisi pikiran yang kosong. - I : Isi hidup dengan kerja keras dan ketabahan. - G : Gunakan waktu dan tenagamu untuk berbakti kepada Tuhan yang Maha Esa. - I : Ikut serta dalam pembanguan bangsa dan tanah air

Mapala Santigi juga merupakan unit kegiatan fakultas yang bernaung di baeah UKM " MAPATALA " sebagai lembaga payung di tingkat Universitas yang menghubungkannya dengan Mapala-mapala di tiap Fakultas. Sebagaimana umumnya organisasi, Mapala Santigi tentu juga mengalami pasang surut perjalannya.Hal ini tentunya berkaitan dengan beberapa hal : I : Pemikiran. ide-ide, keinginan yang hendak dituangkan kedalam forum untuk dilaksanakan dalam sebuah proses kegiatan, yang tentunya melaluitahap seleksi dan harus dimusyawarak terlebih dahulu. II : Sumber daya manusia yang belum begitu adaptif dalam memahami persoalan yang dihadapi. Kapasitas personal memang merupakan suatu faktor yang harus digaris bawahi selain masalah etika, moral dan tanggung jawab. III : Masalah pendanaan kegiatan, hal ini merupakan masalah klasik yang setia mengekor ide-ide cemerlang teman-teman

Tetapi hambatan diatas tidaklah menjadi semacam dinding penghalang untuk tetap memperjuangkan cita-cita dan semangat yang tertanam dikepala dan hati seluruh teman-teman anggota Mapala Santigi yang bersandar pada AD/ART yang disepakati, serta Kode Etik Pecinta Alam Indonesia. Sebelum nama Mapala Santigi terbentuk, pernah terbentuk dengan nama MAPISTRA yaitu Mahasiswa pencinta alam Administrasi dan Mahasiswa Pecinta Alam Sosiologi, setelah berbagai pertimbangan jika suatu saat jika di FISIP ada penambahan jurusan maka akan terjadi kecemburuan maka perlu diantisipasi adanya penyatuan dari seluruh jurusan maka dibentuklah dengan nama Mapala "SANTIGI".